Barcelona: Lionel Messi adalah pemain yang sangat baik sehingga dia harus dihukum oleh FIFA sampai dia bisa dibuktikan bahwa dia adalah manusia. Hal itu dikatakan pelatih tim nasinal Iran, Carlos Queiroz sambil bercanda.
Bintang Argentina yang merupakan pemenang Ballon d'Or lima kali, telah tampil sensasional sekali lagi musim ini saat Barcelona mencari treble winners kedua mereka dalam empat musim terakhir.
Messi juga berhasil mencetak hattrick di pertandingan terakhir kualifikasi Piala Dunia saat melawan Ekuador. Hattrick-nya menyegel kemenangan 3-1 yang meloloskan Albiceleste ke Piala Dunia 2018 Rusia.
Queiroz bersama timnas Iran pernah bertemu dengan Messi di Piala Dunia 2014. Iran hampir saja mengimbangi Albiceleste 0-0 sebelum akhirnya Messi mencetak gol pemenang di injury time. Pria berusia 64 tahun itu percaya bahwa saat itu menggarisbawahi kejeniusan La Pulga.
"Saya selalu mengatakan bahwa Messi adalah pemain yang luar biasa. Dia harus keluar dari dunia ini. Jika dia manusia, dia tidak akan memiliki momen ajaib dalam pertandingan itu," katanya kepada FIFA.com.
"Saya biasanya tidak suka kalah, tapi saya tidak melepaskan diri dari kekalahan itu dengan perasaan negatif. Saat itulah sesuatu yang ajaib seperti itu terjadi. Anda tahu sepak bola itu hidup dan menendang, dan itulah mengapa itu adalah salah satu olahraga terbaik di dunia untuk ditonton," lanjutnya.
"Dan ini lebih merupakan saat spesial ketika berasal dari pemain yang seharusnya tidak diizinkan bermain oleh FIFA sampai terbukti bahwa dia sebenarnya manusia!" ujar Queiroz sambil berkelakar.
Queiroz menghadapi prospek menakutkan lainnya di Piala Dunia tahun ini, dengan Iran tergabung dalam grup bersama Spanyol, Portugal, dan Maroko.
Mantan pelatih Real Madrid dan Portugal ini mengharapkan kesempatan lain yang mengesankan saat timnya bertemu dengan Cristiano Ronaldo. Keduanya pernah bekerja sama dalam beberapa kesempatan.
"Ini akan menjadi spesial, seperti biasanya saat Anda menghadapi pemain hebat. Dalam hal ini, ini adalah pemain terbaik di dunia," katanya.
"Tapi saat pertandingan dimulai hanya ada dua tim yang berusaha menang. Sepak bola akan memutuskan siapa yang akan menang dan siapa yang lebih baik di bidang permainan," sambungnya.
"Kenangan tetap ada pada Anda, tentu saja, terutama dalam proyek bersama, seperti yang kita lakukan di Manchester dan tim nasional Portugal. Itu sudah lama sekali," pungkasnya.
sumber : metrotvnews.com
Messi juga berhasil mencetak hattrick di pertandingan terakhir kualifikasi Piala Dunia saat melawan Ekuador. Hattrick-nya menyegel kemenangan 3-1 yang meloloskan Albiceleste ke Piala Dunia 2018 Rusia.
Queiroz bersama timnas Iran pernah bertemu dengan Messi di Piala Dunia 2014. Iran hampir saja mengimbangi Albiceleste 0-0 sebelum akhirnya Messi mencetak gol pemenang di injury time. Pria berusia 64 tahun itu percaya bahwa saat itu menggarisbawahi kejeniusan La Pulga.
"Saya selalu mengatakan bahwa Messi adalah pemain yang luar biasa. Dia harus keluar dari dunia ini. Jika dia manusia, dia tidak akan memiliki momen ajaib dalam pertandingan itu," katanya kepada FIFA.com.
"Saya biasanya tidak suka kalah, tapi saya tidak melepaskan diri dari kekalahan itu dengan perasaan negatif. Saat itulah sesuatu yang ajaib seperti itu terjadi. Anda tahu sepak bola itu hidup dan menendang, dan itulah mengapa itu adalah salah satu olahraga terbaik di dunia untuk ditonton," lanjutnya.
"Dan ini lebih merupakan saat spesial ketika berasal dari pemain yang seharusnya tidak diizinkan bermain oleh FIFA sampai terbukti bahwa dia sebenarnya manusia!" ujar Queiroz sambil berkelakar.
Queiroz menghadapi prospek menakutkan lainnya di Piala Dunia tahun ini, dengan Iran tergabung dalam grup bersama Spanyol, Portugal, dan Maroko.
Mantan pelatih Real Madrid dan Portugal ini mengharapkan kesempatan lain yang mengesankan saat timnya bertemu dengan Cristiano Ronaldo. Keduanya pernah bekerja sama dalam beberapa kesempatan.
"Ini akan menjadi spesial, seperti biasanya saat Anda menghadapi pemain hebat. Dalam hal ini, ini adalah pemain terbaik di dunia," katanya.
"Tapi saat pertandingan dimulai hanya ada dua tim yang berusaha menang. Sepak bola akan memutuskan siapa yang akan menang dan siapa yang lebih baik di bidang permainan," sambungnya.
"Kenangan tetap ada pada Anda, tentu saja, terutama dalam proyek bersama, seperti yang kita lakukan di Manchester dan tim nasional Portugal. Itu sudah lama sekali," pungkasnya.
sumber : metrotvnews.com